Friday, December 5, 2008

Eclipse by Stephenie Meyer


Eclipse.. Check..


I finished it in 4 days. Need a longer time than the two before coz I read it on weekdays. Finally I got used to with the kind of love they have. And for me, as long as Bella and Edward together, the story is gracious. Hayyah… ini gw kok jadi lebay gini :p

And now, I’m waiting for Breaking Dawn to release.

Nice…

Monday, December 1, 2008

New Moon by Stephenie Meyer



Yup.

I had finished ‘New Moon’. I started to read it on Saturday night and finished it on Sunday noon. :p Of course I couldn’t stop it. Knowing that Edward is far away from Bella, somehow, made me can’t wait any longer to know what will happen.

Even though I still can’t understand their love, but I still love this one just like the first one. :)

And now, I’m working on ‘Eclipse’.

Nice

Thursday, November 27, 2008

Twilight by Stephenie Meyer



Although it’s hard to believe that the kind of love that Edward has to Bella (and vice versa) does really exist, I think the book is nice. I almost can’t stop it. Somehow, for a while it brought me out of the real world. (lebay mode on :p)

Anyhoo… I like it sooo much… can’t wait to read the second and the third, and of course, watch the movie.

Nice J

Tuesday, November 18, 2008

Sang Pemimpi

Hari ini gw baru aja menamatkan lembar terakhir dari novel ‘Sang Pemimpi’ karya Andrea Hirata. Yah… bisa di bilang gw terlambat. Di kala orang2 sudah tertulari semangat Laskar Pelangi dan mungkin banyak sekali orang yang sudah mulai menanamkan semangat tersebut di dalam diri masing2, gw baru saja mau memulai buku yang ketiga. Gw aja baru mulai memutuskan untuk membaca Laskar Pelangi setelah menonton filmnya. Sebetulnya gw udah lama diberitahu oleh banyak orang untuk membaca novel Laskar Pelangi. Tapi berhubung gw dah antipati dengan buku2 motivasi hidup, dan karena dari judulnya gw menafsirkan bahwa buku Laskar Pelangi juga merupakan buku tentang motivasi hidup, maka gw memutuskan untuk tidak akan pernah membaca buku tersebut. Yes, gw antipati dengan buku2 mengenai motivasi hidup. Karena entah mengapa, buku2 tersebut sepertinya menganggap bahwa cara pandang si motivator (yang juga adalah penulis bukunya) adalah cara pandang yang benar tentang hidup. Dan pada akhirnya, menyuruh kita untuk memiliki cara pandang yang sama. Yah, singkatnya gw kurang suka ada orang yang menggurui gw tentang bagaimana gw menjalani hidup gw, padahal hidup gw dengan hidup dia sama sekali berbeda. Hehehe... (sombong kali gw ini :p)

Ternyata Laskar Pelangi beda dengan bayangan gw. Akhirnya, gw harus menjilat ludah gw sendiri yang sudah bersumpah serapah ga mau baca tuh buku. Dan segera setelah gw menamatkan buku pertama, gw langsung berniat membaca yang kedua, ketiga, dan keempat. Jadilah, tadi sore gw menamatkan Sang Pemimpi. Setelah gw membaca novel yang kedua ini, gw langsung bilang ke temen2 gw bahwa gw jatuh cinta dengan si penulisnya. Jatuh cinta disini sama sekali bukan makna konotasi, meskipun mungkin sedikit berlebihan :p. Gw bahkan sempet berandai-andai bisa berkenalan langsung dengan si penulis dan bisa mengenal sosok Andrea dalam kehidupan sehari-hari (halah). Yah... tapi hal tersebut hanyalah sebuah ’andaikan’. Gimana bisa gw kenalan sama seseorang yang namanya sudah dikenal seantero nusantara dan bahkan sampai luar negeri? Mimpi.. :D

Terlepas dari kekaguman gw dengan Andrea Hirata, membaca Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi menimbulkan pertanyaan besar dalam diri gw sendiri. Apa sebenernya mimpi gw? Apa cita2 gw? Dan yang membuat gw sendiri kaget adalah, gw baru menanyakan hal itu ke diri gw sendiri sekarang, setelah membaca dua novel yang sebelumnya sempet ga mau gw baca. Selama ini gw cuma menjalani hidup gw apa adanya. Just go with the flow. Even without ever wondering where the flow will take me. Gw heran, ternyata kekuatan mimpi itu bener2 ada yahh… Dan bagaimana akhirnya, kekuatan yang sangat abstrak itu bisa menghasilkan hal2 besar.

Apa sebenernya mimpi gw? Berhari2, setelah membaca Laskar Pelangi dan dalam masa2 menamatkan Sang Pemimpi, pertanyaan itu muncul di benak gw. Apa yahh..? Perasaan ga muluk2 deh. Gw sama sekali ga bisa menemukan sebuah tempat sedahsyat Sorbonne ataupun ide sefantastis menjelajahi Eropa sampai Afrika di mimpi gw. Berkali2 gw menanyakan ke diri gw sendiri, apa bener ga ada hal2 menakjubkan di mimpi gw. Berkali2 juga gw mendapatkan jawaban yang sama. Gw cuma punya satu mimpi. Membahagiakan orang tua gw. Titik. Sangat2 abstrak dan sama sekali tidak memiliki tolak ukur keberhasilan yang jelas. Tapi, yah.. itulah mimpi gw. Mimpi yang sampai detik ini masih gw usahakan.

Gw mau melanjutkan mimpi Bapak gw dulu. Mimpi yang sering kali diceritakan ke kami, anak2nya dan akhirnya menancap kuat di pikiran gw. Bapak kepengen banget membuat penyimpangan besar dalam daftar mata pencarian yang digeluti keluarga kami sejak kakek moyang gw dulu. Di mana petani menjadi mata pencarian terbanyak yang pernah dilakoni oleh pendahulu2 gw. Sisanya, pedagang, buruh pabrik, menggarap sawah sewaan (menurut gw ini beda dari menjadi petani di sawah sendiri), dan profesi2 lainnya yang membuat keluarga kakek2 gw dulu masuk ke dalam golongan masyarakat biasa-biasa saja, bahkan mungkin kurang biasa.

Entah dapet ilham dari mana, Bapak tiba2 melakukan gebrakan dengan nekat kuliah. Di kala temen2 sebayanya di kampung mencoba mencari pekerjaan dengan berbekal ijazah SMA, dan ujung2nya menjadi petani juga. Mbah kakung gw sendiri dah terang2an bilang ga sanggup membiayai kuliah Bapak. Tapi, Bapak tetep nekat. Akhirnya, Bapak berangkat ke Solo untuk mendaftar, apa ya namanya waktu itu (kalo sekarang sih sebutannya SPMB), dengan uang hasil menjual ayam ternaknya yang cuma beberapa ekor termasuk anak2nya. Dan entah bagaimana, Bapak gw sendiri aja sampe heran, beliau di terima di Fakultas Sastra UNS. Jurusan sastra juga dengan terpaksa di pilih Bapak karena dulu SMA Aliyah hanya boleh memilih jurusan IPS SAJA. Padahal mata pelajaran favorit Bapak dulu adalah Biologi. Tapi karena ingin kuliah, maka jurusan apa saja Bapak pilih, asal bisa kuliah. Dan sejak itu, Bapak gw menjadi satu2nya pemuda di kampungnya yang melanjutkan pendidikan setelah tamat SMA.

Singkat cerita, sampai lah Bapak di Jakarta, cuma bermodal nekat. Dan sekarang Alhamdulillah, kami sekeluarga bersyukur, mimpi Bapak bisa terwujud. Setidaknya untuk keluarganya, Bapak dianggap sebagai pendobrak yang meningkatkan martabat keluarga. Sayangnya, ya sayangnya, semangat mendobrak keadaan keluarga hanya di miliki oleh Bapak gw doang. Kenyataannya bude2 dan bulik2 gw keadaannya masih begitu2 aja. Hhhh....

Jadilah, mimpi itu ditularkan oleh Bapak ke gw. Ditambah melihat keadaan keluarga besar gw yang begitu2 aja, membuat gw semakin berkeinginan menjadi orang sukses. Yah gw tau, pengertian sukses sangatlah relatif. Tapi, sampai saat ini gw mengartikan sukses sebagai memiliki rumah besar, ada kolam renangnya, dan bisa jalan2 ke luar negeri dengan mudahnya... Hehehe... sangat materialistis... Tapi, ya itulah, definisi sukses yang ada di pikiran gw sekarang. Atau bisa di bilang sukses buat gw adalah memiliki hal2 yang belum gw, ataupun keluarga besar gw, miliki. Dan semua yang gw sebutkan tadi mewakili hal2 tersebut.

And I’m still working on my dream, my Dad’s dream. Menjadi orang sukses….



PS: Gw heran bagaimana Mas Andrea Hirata melalui tulisannya, bisa membuat gw membuat curhatan sepanjang ini… :p

Tuesday, October 7, 2008

I'll do it, for a better life...

Seseorang menyadarkan gw tentang betapa lemahnya gw. Ya, dia bilang bahwa kebersamaan dia dengan gw yang sudah berjalan beberapa tahun ini membuat gw semakin melemah. Dia juga bilang kalo dia dulu menemukan gw dalam keadaan yang jauh lebih tangguh dari gw yang sekarang.

Pyuhhh...
Rasanya seperti di tampar, di tonjok, ato di apain lah yang sebangsa itu. Yang bekasnya masih saja terasa nyeri. Tapi, dia benar, bener banget. Gw sendiri ngerasa kalo gw terlalu bergantung sama dia. Hampir setiap hal yang gw alami gw ceritakan ke dia. Hampir setiap masalah yang gw punya gw bagi dengan dia. Dan hampir semua tangis gw tumpahkan di depan dia. Mungkin karena itu gw jadi sering merasa ga bisa ngadepin masalah yang dateng, sendirian. Dan setiap kali gw ngerasa stress ato pun sedih, tangan gw selalu bergerak mencari handphone kesayangan, memanggil nomernya, dan menggulirkan cerita demi cerita.

Hhhh...
Somehow I don't like this. Kebergantungan dan melemahnya gw, semua itu bikin gw merasa... ya... ga banget aja. Keberadaan dia harusnya sama sekali bukan alasan buat gw untuk kemudian jadi sangat mengandalkan dia dalam hidup gw dan... melemah. Dia emang ga pernah keberatan pasang kuping buat dengerin semua hal2 ga penting yang gw ceritain. Ga pernah juga bosan mendengar gw mengangis atau menggerutu. Tapi, justru itu masalahnya. Bagaimana kalo suatu hari dia pergi. Ketika gw harus kehilangan tempat curhat terbaik gw? Bagaimana kalo di tengah2 semua kenyamanan yang gw rasakan dengan kehadirannya, tiba2 gw harus kembali sendiri? Gw takut gw ga bisa. Padahal hidup harus terus berjalan.

Huff...
Gw merasa hari ini, ada semangat baru yang gw temukan. Bukan untuk menyingkirkan dia dalam hidup gw. Tapi untuk lebih mandiri dalam hidup gw sendiri. Kembali ke masa2 lalu, sebelum dia datang dalam hidup gw. Hidup itu memang rentetan masalah. Dan setiap orang pasti punya masalah mereka masing2. Kalau di luar sana ada jutaan manusia yang bisa survive menjalani hidup mereka sendirian, kenapa gw harus gagal.

Gosh...
Dan gw harus memulai lagi. Belajar melakoni hidup gw dengan lebih baik. Menjadikan dia tempat berbagi cerita dan bukan sekedar membebaninya dengan masalah2 hidup gw. Mengikhlaskan setiap telpon gw yang tidak terjawab olehnya dan bukan memarahinya karena ga ada ketika gw sedang ada masalah.

Hmmm...
Gw sendiri juga ga tau apakah gw bakalan bisa ato ngga. Karena 6 tahun, bukan waktu yang singkat untuk membuat gw menjadi terbiasa. Tapi, gw pasti coba. Karena ini hidup gw :)

Tuesday, September 23, 2008

Breadtalk halal kah?

Mungkin buat penduduk Indonesia (khususnya yang tinggal di kota2 besar), nama breadtalk sudah tidak asing lagi. Produsen roti yang terkenal enak ini memang menjadi buruan pengunjung mall sebagai menu pengganjal perut atau pun sekedar untuk buah tangan. Tapiii.... untuk umat muslim, sebaiknya waspada. Belakangan ini isu mengenai halal atau haramnya breadtalk (dan juga JCo) menjadi topik yang ramai di bicarakan. Maklum saja, merk ini sudah banyak merebut hati masyarakat. Ketika googling kebetulan gw nemu artikel bagus yang bisa di jadikan bahan pertimbangan.

dikutip dari: http://harry.web.id/2008/06/16/breadtalk-halal-atau-haram/

Beberapa waktu belakangan ini, gw agak ragu untuk membeli roti BreadTalk. Pasalnya, gw membaca di salah satu milis langganan gw bahwa label halal dari BreadTalk telah dicabut oleh MUI. Tetapi sampai detik ini saya tidak tahu alasan kenapa dicabut, apakah terjadi penyelewengan aturan sehingga membuat BreadTalk tidak halal lagi, atau apa? Belum ketemu penjelasannya. Sampai pada minggu lalu, pulang dari Bengkulu (9 Juni 2008), turun dari bus DAMRI gw masuk ke Botani Square. Pikir gw, beliin oleh-oleh ah, nggak enak gak bawa apa-apa dari jauh.
Sampai di outlet BreadTalk, gw coba muter-muter nyari logo Halal BreadTalk. Yah, memang nggak gw temuin. Tidak sampai disitu, gw coba tanya ke mbak-mbak kasir BreadTalk. Berikut liputannya:

Gw: Mbak, Kalo BreadTalk itu ada label halalnya nggak ya?
Mbak 1: Oh, kalo kita halal mas, prosesnya pun halal. Dijamin halal deh.
Gw: Maksud saya, BreadTalk punya label halal nggak?
Mbak 1: Kalo label halal kita nggak ada, tapi kita halal kok mas.
Gw: Jadi, BreadTalk nggak punya label halal?
Mbak 2: Kalo untuk urusan label halal itu urusan H.O. mas, kita kan hanya outlet, tapi kita halal kok.

Hmpf.. aneh juga nih mbak2, gw force aja

Gw: Jadi, BreadTalk nggak ada label halalnya ya?
Mbak 2: Kalo itu urusan H.O. mas, mas bisa tanya langsung ke sana.
Gw: (kesempetan nih) ada no telponnya mbak?
Mbak 2: Ada mas, bentar ya, saya panggil manager saya.
Mbak 2: (manggil2 pake tangan) pak petrus.. panggil pak petrus

Kemudian muncullah pak Petrus, sepertinya manager outlet BreadTalk di BotaniSquare.

Petrus: Ada yg bisa saya bantu pak?
Gw: Ini pak, saya mau tanya, kalo BreadTalk itu ada label halalnya nggak ya?
Petrus: Hm… bapak ini dari mana? customer biasa aja?
Gw: Iya, saya hanya customer biasa. Hanya ingin tau.
Petrus: Sampai April ini masih ada pak, tapi sekarang sudah nggak.
Gw: Lho, kok bisa, kenapa ya?
Petrus: Hm.. kalo itu urusannya sama H.O. pak, kalo kita hanya outlet saja, nggak tau apa-apa.
Gw: Ada no telpon yg bisa dihubungi?
Petrus: Oh, ada. 021xxxxxx, dengan Ibu Gita (sorry lupa, ntar gw update, nomernya ada di hp gw yg atu lagi)
Gw: Ok, makasih pak.
Petrus: Kembali..

Jalan menuju pintu depan Boqer, gw telponlah H.O. BreadTalk.

Cewek: Selamat siang, dengan ### bisa dibantu?
Gw: Bisa bicara dengan Ibu Gita mbak?
Cewek: Dari mana ini pak?
Gw: Saya Harry, Customer BreadTalk.
Cewek: Baik, ditunggu sebentar pak.

ting nung teleleng teng teng… teng tong teng… (nada tunggu)

Cewek: Maaf, pak Ibu Gita-nya belum selesai meeting, ada yang bisa dibantu?
Gw: Ini mbak, saya mau tanya tentang label halal BreadTalk, tadi saya tanya outletnya dia bilang hubungi H.O. saja.
Cewek: Oh, baik pak, saya hubungkan dengan Sales Marketing yang lain ya. Silahkan ditunggu…

teng toleng teng teng… lamaaaa, gw ampe mulai berfikir kotor nih… lalu tiba-tiba

Sherly: Ada yg bisa dibantu pak?
Gw: Ini mbak, saya mau tanya, kalo BreadTalk itu ada label halalnya nggak ya? tadi saya tanya sama outlet, katanya sampai April masih ada, tapi sekarang nggak ada. Gimana itu mbak?
Sherly: Memang benar pak, sampai April kami masih ada label halal, tapi sekarang nggak ada karena dalam masa perpanjangan. Soalnya ngurusnya ribet ya pak, dan mahal lagi. Tapi kita halal kok pak, semua prosedur dan metode kita, semuanya mengikuti aturan MUI, hanya sertifikatnya saja belum keluar.
Gw: Oh gitu, berarti tinggal sertifikat ya, semuanya sebetulnya halal.
Sherly: Iya pak, soalnya ribet ya ngurusnya, dan mahal lagi. Tapi kita halal kok pak. Oh iya, bapak ini dari mana ya?
Gw: Saya Harry, customer BreadTalk biasa. Saya suka BreadTalk mbak, tapi saya denger dari Internet kalo label halal BreadTalk dicabut. Nah, saya nggak mau cuman denger-denger aja, makannya saya confirm ke outlet & saya telpon H.O. BreadTalk. Itu berita bener nggak ya mbak?
Sherly: Betul pak, itu berita betul. Dan sekarang kami sedang mengurus perpanjangan sertifikat halal. Cuman kan ngurusnya ribet ya pak, dan mahal lagi.
Gw: Ok, berarti BreadTalk sebetulnya Halal, semua proses & bahan mengikuti aturan MUI ya? Hanya sertifikatnya saja yang belum keluar karena masih dalam proses?
Sherly: Iya pak, benar. Soalnya ngurusnya ribet pak.
Gw: Kenapa, nggak sebelum expired aja mbak diurus?
Sherly: Ya karena ribet itu pak, dan mahal. Jadi sampe sekarang masih diurus.
Gw: Kira-kira kapan selesainya mbak?
Sherly: Hmmm belum tau ya pak, soalnya masih diurus.
Gw: Ok deh kalo gitu, dengan mbak siapa saya bicara?
Sherly: Saya, sherly pak.
Gw: Baik mbak sherly, terima kasih.
Sherly: Sama-sama pak.

Bingung jadinya. Ini yang nggak bener BreadTalk atau MUI? Kalo dibilang ribet & mahal, banyak juga outlet/resto2 kecil yang punya label ini (resmi ya). Hmmm atau mungkin MUI membedakan antara outlet kecil dan besar, sehingga untuk BreadTalk yang internasional, harganya jadi mahal, atau mungkin premanisme/praktek pemerasan?. Harapan saya sih, jika ada label halal yang dicabut/expired MUI bisa memberikan keterangan jelas, misal:

Contoh 1. Sertifikat dicabut: Karena pake Ang Ciu (Arak Merah).
Contoh 2. Sertifikat kadaluarsa: Outlet belum memperpanjang.
Contoh 3. Sertifikat kadaluarsa: Sedang dalam proses perpanjangan.

Begituh… Oke deh, mudah-mudahan info ini berguna. Oh iya, akhirnya: gw gak jadi beli BreadTalk, khawatir aja, soalnya nggak tau nih yang nggak beres disisi siapa, BreadTalk kah? atau MUI?




Monday, September 15, 2008

Indonesia miskin apa?

"Indonesia itu negara yang miskin".
Mungkin kalimat di atas (bener2 di atas-nya baris ini :p), sudah cukup sering kita dengar. Dan seringnya kalo gw denger kalimat ini, gw cuma bisa berekspresi datar sambil dalam hati bilang, "Ah.. dah sering denger... ga heran.. :p" Tapi, belakangan ini, kalimat tersebut menjadi sesuatu yang mengganggu pikiran gw. Hhhmmm... Emang bener ya Indonesia miskin? Emang segitu miskinnya ya Indonesia sampe2 kalimat itu sering dibicarakan?

Jujur, buat gw yang tinggal di Ibukota negara, buat membuktikan secara langsung bahwa Indonesia adalah benar negara yang miskin adalah sesuatu yang sulit. Setiap hari gw melihat mall2 besar di hampir setiap ruas jalan, tetap saja ramai dikunjungi orang meskipun harga BBM baru saja 'disesuaikan' oleh pemerintah. Gw juga heran, kenapa jumlah mall di Jakarta masih saja di anggap kurang ya? Sampe2 pembangunan mall belum juga di rasa cukup. Bahkan belakangan ini gw sering sekali melihat iklah apartemen di tayangkan berkali2 oleh beberapa stasiun TV. Dan hebatnya, apartemen2 baru terus saja bermunculan. Membabat habis setiap lahan kosong di Jakarta.

Yahh.. di Jakarta memang tidak sulit menjumpai pemukiman kumuh di bantaran sungai yang sangat tidak layak huni. Mungkin pemandangan tersebut bisa menjadi dasar untuk menyebut Indonesia sebagai negara yang miskin. Karena di Ibukotanya saja masih terdapat banyak rumah atau lingkungan tidak layak huni. Akan tetapi, jumlah pemukiman tidak layak huni itu tidak juga lebih banyak atau lebih luas daerahnya dibanding kawasan elit seperti Pondok Indah, Menteng, Kemang, Cempaka Putih, Kelapa Gading, dan kawasan2 elit lainnya.

Memang di Jakarta terdapat banyak sekali pengemis, pengamen, anak2 jalanan yang berkeliaran di setiap perempatan jalan atau kawasan2 rawan macet. Tapi, di Jakarta, berprofesi sebagai pengemis atau pengamen jalanan termasuk profesi yang menguntungkan. Sehingga akhirnya, banyak orang yang sebenarnya mampu, ikut2an berprofesi sebagai pengemis untuk menambah penghasilan.
Bagaimana mungkin, negara yang bahkan menjadi pengemis atau pengamen jalanan dijadikan salah satu alternatif profesi bagi sebagian warganya, dianggap sebagai negara yang miskin?

Semakin hari, jalanan Jakarta semakin penuh sesak dengan kendaraan bermotor. Kemacetan semakin parah, meskipun angkutan transportasi yang mengusung kenyamanan telah secara massal dibuat. Orang masih lebih pilih duduk nyaman di dalam mobilnya masing2 sambil menggerutu dalam kemaetan, atau siap siaga di belakang kemudi motor sambil menahan panas yang menyengat daripada harus naik angkutan umum.

Setiap tahun kepemilikan kendaraan bermotor meningkat pesat. Setiap 3 bulan sekali muncul model baru handphone, notebook, mp3/mp4 player, dan barang2 elektronik lainnya. Hal ini dikarenakan Indonesia menjadi pasar yang menjanjikan bagi produsen2 barang elektronik tersebut. Hhh.... kenapa kalau harga beras, minyak, atau harga kebutuhan pokok lain yang naik, warga protes habis2an. Tapi, kalo ada model handphone terbaru yang baru keluar dengan harga yang cukup mahal, segala cara dilakukan agar bisa membeli produk up-to-date tersebut?

Indonesia adalah negara yang miskin.
Yah.. mungkin kalimat di atas benar. Tapi, justru yang harus ditekankan adalah kenapa Indonesia bisa menjadi negara miskin? Di saat ratusan mall di serbu oleh banyak orang. Di saat mobil, motor, handphone, notebook sudah menjadi barang kebutuhan sekunder. Kenapa Indonesia masih saja tetap menjadi negara miskin?

Sebenernya Indonesia itu miskin apa?

Another 'tempat mampir'

Hhhmmm... satu lagi gw dapet referensi rumah maya yang bagus. Informasi kali ini gw dapet dari temen yang rumah mayanya termasuk ke dalam 'tempat mampir' gw. Temen gw ini lumayan suka mengunjungi rumah maya milik orang. Baik yang dia kenal maupun yang ngga. Dan... tersebut lah sebuah rumah maya dengan alamat rinduku.wordpress.com.

Sebuah tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi. Bukan cuma sebuah rumah yang hanya berisi keluh kesah tentang hidup atau luapan emosi jiwa tentang apa yang diinginkan dan apa yang tidak. Tapi, ada sesuatu yang bisa dirasakan dalam setiap tulisan-tulisannya. Somehow, gw (dan juga temen gw yang mereferensikan alamat ini) suka dengan gaya bahasa ataupun topik2 yang di tuangkan di dalam tulisan-tulisan si empunya rumah maya.

Hhhh... gw jadi kepikiran lagi, soal niat awal dulu membangun sebuah rumah maya. Dulu rasanya seneng banget bisa punya rumah maya sendiri. Bisa punya tempat curhat tentang apa yang gw rasa atau apa yang gw pikirkan. Tapi, rasa senang pada awal pembuatan rumah maya dulu akhirnya terkalahkan dengan kesibukan gw menghadapi serangga (bugs maksudnya :p) demi serangga yang datang :( Dan, entah kenapa, setiap kali bekunjung ke rumah maya-rumah maya yang inspiratif, gw jadi bersemangat lagi untuk benar2 memanfaatkan rumah maya sendiri... :)

Yah.. dilihat sajalah sampai kapan semangat ini bakal bertahan... :p

Friday, September 12, 2008

Satu lagi...

Satu lagi...
seorang kawan pergi meninggalkan kami

Di bulan istiwewa dan hari istimewa dia pergi
Sebuah keberangkatan yang indah...

Hanya bisa urun doa
Agar Dia menyayangimu jauh melebih sayang kami padamu...

Selamat jalan saudariku...
Kami akan merindukanmu...

Monday, September 8, 2008

Musim hujan

Senangnyaa... lihat Jakarta yang mulai basah lagi... :D

Gw emang slalu suka suka suka banget ama musim hujan...
Yahhh... semoga musim hujan kali ini ga membawa musibah untuk sebagian masyarakat seperti tahun2 sebelumnya.

Sunday, July 6, 2008

Avatar the Legend of Aang

I'm sooooo crazy about Avatar the legend of Aang..

It's a cartoon series in Global TV.

My favorite characters is Katara, a waterbender. She's so great. She even can master a bloodbender. What a bender....

Last Sunday, I bought a DVD book 3, chapter 1 - 15. And I spent the whole day to finish the DVD. What a nice Sunday.. :)
I can't wait for the end...
But, still cannot find the full version.. Hiks.. hiks.. T_T

Wednesday, July 2, 2008

Jakarta Fair 2008


The only photo I took in Jakarta Fair last Sunday night... Jakarta Fair music performance schedule.
Check out the last day.
He promise me to watch the last performance together.

Tuesday, May 20, 2008

Quote of d Day

Diambil dari status seorang temen di YM.

Ingatlah aturan sederhana tentang kebahagiaan:
Bebaskan dirimu dari kebencian
Bebaskan pikiranmu dari kecemasan
Hiduplah sederhana
Memberilah lebih banyak
Berharaplah lebih sedikit
Tersenyumlah
Miliki teman yang bisa membuat dirimu tersenyum

:)

Thursday, May 15, 2008

Surprise

Who doesn't love birthday surprise? Yesterday was my friend's birthday. Since few weeks ago, I and my other friends planned a surprise party for her. And the surprise was perfect, the present was awesome, and every one was happy. The surprise done.

Today is not my birthday. But surprise did happened to me. An email from unexpected person received in my inbox. I though it will be another unexpected email. But it didn't.

Although he put no email address in To or CC, but the email came to mine. And I'm sure that my email address must be in BCC. I know that he didn't want anybody know that he sent that email directly to me. So, he put my email address as BCC. Whatever... The important thing is that he sent me an email. And it's not another unexpected email.
Finally...

Today is not my birthday, but surprise did happened to me.
What a nice day... :)

Thursday, May 8, 2008

Kondangan

Ga tau kenapa, bulan ini tiap minggu gw kondangan. Dua orang rekan kantor, seorang kakak kelas, dan seorang sahabat lama…

Senang? Yup. Absolutely…
Tapi… Setiap kali mendapat undangan selalu muncul pertanyaan yang itu2 ajah…
Enaknya kasih apa ya?
Uang atau kado ya?
Kalo uang berapa…?
Kalo kado… apa?

Hhh…
Udah banyak orang yang gw tanyain hal yang serupa, tapi jawabannya selalu sama.
“Lo mau yang berkesan ato yang praktis… Kalo praktis sih duit, kalo berkesan kado.. bla.. bla.. bla..”

Giliran gw terusin nanya, tentang kado apa yang kira2 bakal berkesan untuk di kasih, jawabannya standar..
“Sprei.”
“Alat2 rumah tangga”
“Apa kek yang dia butuh”


Hmmm…
Dan.. setiap undangan yang gw terima selalu berhasil menimbulkan pertanyaan ga penting, tapi sebenernya penting juga…

Hhh…

Tuesday, May 6, 2008

5 cm

Berawal dari keisengan gw ngacak2 kamar adek gw. Dan akhirnya gw menemukannya.. Dilihat dari judulnya, yang terpikir oleh gw adalah sebuah penjabaran mengenai hubungan antara rumus matematika dengan kehidupan manusia, atau paling ngga sejenisnyalah...
Tapi berhubung gw lagi ga ada kerjaan, gw bawa juga ke kamar gw untuk gw baca halaman2 pertamanya dan kemudian memutuskan apakah akan gw baca sampe selesai. Entah kenapa saat itu sama sekali ga kepikir untuk baca sinopsisnya...

Akhirnya bab pembuka selesai dalam hitungan menit. Dan gw langsung jatuh hati. Gw suka banget sama tokoh2 di dalamnya. Terasa begitu nyata. Semuanya bisa gw terima dengan tanpa penyangkalan. Begitu masuk akal dan terasa dekat dengan kehidupan sehari2 gw. Bukan sesuatu yang dilebih2kan ataupun happy ending yang dipaksakan.

Dan gw suka suka suka banget membaca halaman demi halamannya. Sampe ketika halaman yang belum gw baca mulai menipis, gw jadi sedikit sedih. Alamat sebentar lagi semua kesenangan itu akan berakhir. Semua rasa penasaran gw mengenai akhir yang akan terjadi pada tokoh2 di dalamnya pun akan terjawab. Padahal gw suka dengan rasa penasaran yang gw rasakan selama membaca :p

Gw menghabiskan lembar2 terakhir dengan sangat hati2. Gw membaca kalimat demi kalimat dengan pelan sekali. Sambil berharap halaman terkahir masih lama gw balik...

Dan.. sampelah juga gw dihalaman terakhir... Ga ada yang bisa gw lakukan selain tersenyum. Rasanya seneng sekali. Seperti benar2 merasakan sendiri setiap petualangan di dalamnya. Yah, meskipun ending-nya ga terlalu happy sesuai dengan yang gw harapkan. Tapi, justru itulah nilai lebihnya.. Terkadang bahagia tidak selalu berarti mendapatkan apa yang kita inginkan. Tapi ketika kita bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian dan menganggapnya sebagai rasa sayang Yang Maha Kuasa kepada kita.

Dan... 5 cm adalah tentang sebuah keajaiban mimpi dan keyakinan yang bisa membuat begitu banyak perbedaan yang dapat mengubah kehidupan manusia. Tentang mimpi dan keyakinan yang menjadikan manusia bukan cuma seonggok daging yang bisa berbicara, berjalan, dan punya nama...

"Setiap kamu punya mimpi atau keinginan atau cita-cita, kamu taruh di sini, di depan kening kamu... jangan menempel. Biarkan dia menggantung, mengambang, 5 cm di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu..."

PS: Thank you so much for Donny Dhirgantoro, for such wonderful lovely reading :)
Favorite Quote (because I am a woman of course):
" Woman was created from the ribs of a man
Not from his head to be above him
Not from his feet to be walk upon him
But from his side to be equal
Near to his arm to be protected
and close to his heart to be loved "

Wednesday, April 23, 2008

Baru aja baca postingan di sebuah rumah maya, yang pemiliknya ga gw kenal. Isinya tentang pembahasan mengenai kerja di perusahan minyak atau gas. Kalo bicara soal perusahaan minyak atau gas, nomer satu yang ada di pikiran gw adalah gaji yang spektakuler. Ya.. mungkin untuk sebagian orang ga spektakuler2 amat. Tapi, buat gw yang notabene baru lulus tahun kemaren, gaji yang ditawarkan oleh perusahaan minyak/gas, emang cukup menggiurkan.

Kita ga bisa pungkiri, bahwa materi (dalam hal ini uang), emang jadi kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia yang hidup di kota2 besar. Karena manusia2 yang hidup di pedalaman (sebutlah suku dayak, asmat, dll), gw yakin ga ada uang pun mereka masih bisa hidup. Menjadi manusia modern sangatlah mahal. Produk2 baru bermunculan dalam hitungan detik. Iklan yang menyertai produk2 baru tersebut pun dikemas dengan sangat menarik. Membuat hati orang2 yang ga kuat iman luluh. Dan akhirnya melupakan kondisi keuangan mereka. Kalau sudah begini, apapun bisa mereka lakukan untuk bisa membeli produk yang mereka mau.

Maka, tidaklah mengeherankan kalau untuk sebagian orang, gaji yang ditawarkan oleh perusahaan minya / gas sangat sangat menjanjikan. Tapi, apa bener kebahagiaan (atau sebutlah, kepuasan) bisa mutlak terpenuhi ketika kita memiliki uang banyak?

Di salah satu comment yang diberikan untuk postingan tersebut dikatakan "...gaji gede, tapi pengorbanan yg diberikan masih lebih besar. unnormal family situation...".

Buat gw sendiri, bukannya sok idealis, tapi uang bukan segalanya meskipun gw juga ga bisa pungkiri kalo gw seneng punya banyak uang. Misalnya aja ada kondisi di mana lo lagi naik gunung, dan di tengah2 pendakian lo kehabisan logistik, nyasar, dan udah jauuuuh banget jalan, ga ketemu siapa2. Pada saat kayak gitu lo bawa uang semilyar pun ga akan bisa nolong lo. Kejadian yang mirip kayak gini, gw pernah ngerasain, tapi ga pake nyasar jauuuhh banget :p. Dan, meskipun punya banyak uang, tapi kalo gw ngliat bokap, nyokap, ato siapapun orang yang gw sayang sakit ato sedih... Hhhh.. Jangan ditanya deh gimana rasanya.

Dan untuk saat2 seperti itu, no matter how much money you have... it's useless...

Tuesday, March 4, 2008

Dua jalan sutra

Hampir seminggu ini, gw mengalami krisis kerjaan. Bukan karena terlalu banyak kerjaan sampe gw ga sanggup ngerjainny. Bukan juga karena kerjaan yang dikasih Pak Bos ke gw sangat susah, sampe gw merasa ga bisa menyelesaikannya. Dan juga bukan karena gw ngerasa kerjaan gw ga sesuai dengan idealisme gw. Tapi,... krisis kerjaan yang gw maksud di sini adalah ga adanya kerjaan yang bisa gw lakukan, alias gw nganggur... :D Yah.. sebetulnya ga totally nganggur sih.. gw lagi nunggu feedback dari client yang lama banget... Jadi selama menunggu bisa dikatakan gw idle :p

Mengisi kekosongan waktu, gw pake buat browsing hal2 yang menyenangkan dan menarik buat gw. Yah.. mumpung belum dikejar2 kerjaan, gw manfaatin waktu buat bersenang-senang :D Kayaknya pepatah yang sedang berlaku buat gw saat ini adalah, "berenang-renang ke hulu, berakit-rakit ke tepian, Bersenang-senang dahulu, bersakit-sakit kemudian." =))

Setelah sampai pada titik bingung (karena merasa sudah semua yang menarik, gw mampirin), gw mulai mencari2 situs yang menurut gw bagus buat refreshing. Dan, terpikirlah oleh gw situs jalan sutera (itu lho.. situsnya Pak Bondan Winarno). Dan karena selama ini gw emang ga pernah browsing ke situ, jadi gw cuma menebak2 alamatnya. Dengan pedenya gw menuliskan alamat jalansutera.com, dengan harapan alamat itu bakal merujuk ke situs yang gw mau. Tidak berapa lama, terbukalah situs jalansutera.com. Pertama kali menelusuri situs itu, gw sama sekali tidak merasakan keanehan. Secara situs itu terlihat tidak jauh berbeda seperti situs2 pada umumnya.

Keanehan baru gw rasakan setelah membaca dua artikel yang gw lihat di halaman depan. Hmm.... kok sama sekali tidak berbau makanan yah... Artikel2 yang gw baca dua2nya malah menurut gw adalah sebuah lelucon (dan sangat menyegarkan). Karena penasaran, akhirnya gw telusurilah halaman itu, dan gw dapatkan identitas penulisnya (padahal identitas penulis ada paling atas, dasar dudul ;p). Ternyata, gw salah alamat alias nyasar. jalansutera.com sama sekali bukan situsnya Pak Bondan dan sama sekali tidak berbau kuliner. Alamat situs yang gw maksudkan yang sebenarnya adalah jalansutra.or.id...

Ckckck... kok bisa yah...

Ya. Kedua situs itu memang bener2 ada. Tidak ada kesamaan dalam segi penulis maupun content dari kedua situs itu, kecuali keduanya sama2 menyajikan bacaan yang menyegarkan pikiran... :)

Friday, February 22, 2008

Jakarta versi seorang supir taxi

Perjalanan Sudirman-Taman Mini yang ditempuh pada saat jam pulang kantor, sama sekali bukan pengalaman yang ingin dirasakan oleh setiap orang. Jalanan yang luar biasa macet, padatnya kendaraan, dan situasi jalanan yang kurang menyenangkan lainnya, bisa membuat orang lebih rela menunggu beberapa saat lagi sampe keadaan jalan sedikit membaik.

Tapi kemarin, gw ga punya banyak waktu untuk menunggu. Akhirnya, dengan terpaksa gw tempuh juga perjalanan itu. Berhubung gw berada di Soedirman dalam rangka tugas kantor, jadilah gw pilih sebuah Taxi untuk mengantarkan gw ke tempat tujuan... Toh tidak akan menambah pengeluaran :P

Dan rupanya hari itu adalah hari keberuntungan gw. Bapak supir Taxi yang gw tumpangi adalah seorang bapak separuh baya yang luar biasa ramah. Sepanjang jalan si Bapak menceritakan kisah demi kisah yang membuat perjalanan jadi terasa menyenangkan.

Bapak supir Taxi yang gw tumpangi semalam, sudah tinggal di Jakarta sejak tahun 1969. Dan menurut gw itu udah lama banget. Padahal si Bapak bukan orang Jakarta asli... Bapak supir Taxi bercerita bahwa Jakarta saat ini sudah berubah 120% (walaupun agak aneh membayangkan arti 120% itu).

Di setiap jalan yang kami lewati, si Bapak supir Taxi selalu menjelaskan kondisi jalan itu waktu
zamannya dulu. "Dulu itu ya Mbak, di sini tuh sawah..." Di tempat lain, "Di sini dulu itu perumahan lho Mbak.." Dan aku sering meresponnya dengan "ooo.. gitu ya Pak.." Buatku sulit membayangkan keadaaan Jakarta seperti yang Pak Supir Taxi gambarkan.

"Dulu, tidur di bawah kolong jembatan masih enak lho Mba. Coba sekarang, boro2 tidur di kolong jembatan, nongkrong aja orang dah ga betah." Entah kenapa dan ke mana kenyamanan itu menghilang?

Selain keadaan Jakarta, Bapak supir Taxi juga menceritakan mengenai keadaan transportasi Jakarta pada saat itu. Menurut ceritanya, dulu kendaraan umum masih sangat jarang. Dan semua kendaraan umum yang ada di Jakarta bermuara di satu titik, yaitu Lapangan Banteng. Bapak supir Taxi juga memperagakan gaya kondektur zaman dulu mempromosikan kendaraannya.
"Ayo..ayo.. Jakarta.. Jakarta.." Padahal, menurut Bapak supir Taxi, si kondektur berkata seperti itu di daerah2 seperti Cililitan, UKI, dan daerah2 lainnya. Pada waktu itu, menurut Bapak supir Taxi, yang dimaksud dengan Jakarta adalah daerah Lapangan Banteng dan sekitarnya. Ongkos naik kendaraan saat itu berkisar antara Rp7-Rp10. Um... kalo dibandingkan dengan zaman sekarang, tentu harga itu sangat2 murah.

Zaman dulu di Jakarta juga sudah ada Taxi. Bapak supir Taxi, sudah menarik Taxi sejak tahun 70-an. Hampir setiap seluk beluk jalan di Jakarta, Bapak supir Taxi tahu betul. Bahkan sampe lubang2 jalannya. Bapak supir Taxi bercerita kalau Taxi zaman dulu tidak ada yang ber-AC. Tapi untuk menunjukkan kemewahan Taxi dibanding kendaraan2 umum lainnya, Taxi pada waktu itu menggunakan kipas angin. Gw ga bisa membayangkan berada di kendaraan yang ada kipas anginnya. Bisa jadi bukannya nyaman, tapi malah kembung... :p

Akhir tahun 70-an mulai-lah ada kendaraan ber-AC dan tidak lama Taxi2 ber-AC pun bermunculan. Tapi, orang pada zaman dulu belum bisa menyesuaikan diri dengan AC. Banyak orang pada waktu itu yang malah kembung atau masuk angin berada di dalam kendaraan ber-AC. Alhasil, Taxi zaman dulu dibedakan menjadi Tasi AC dan Non-AC. Persis seperti sekarang, Taxi Tarif Lama dan Taxi Tarif Baru. Tarif-nya pun berbeda, untuk tarif Taxi Non-AC argo awal menunjukkan harga Rp.400, sedangkan Taxi AC argo awal menunjukkan harga Rp.600.

Bapak supir Taxi juga bercerita mengenai kondisi ekonomi dan politik pada masa pemerintahan presiden pada waktu itu. Untuk yang satu ini, gw males ah buat cerita, takut dianggap mendiskreditkan satu pihak (apalagi yang bersangkutan sudah mangkat).

"Tapi mbak, Jakarta ga cuma kotanya aja yang berubah. Warganya juga..." Kalimat itu sempat mampir di pikiran gw cukup lama. Gw memang ga tau betul, bagaimana kondisi warga Jakarta zaman dulu. Tapi, terus terang, gw sendiri merasa ga terlalu nyaman dengan sifat penduduk Jakarta.

"Sekarang orang dah kenal sopan santun Mbak. Anak kecil manggil orang yang seumuran ama kakeknya dengan sebutan 'Bang', hanya karena orang tersebut berprofesi sebagai supir angkot atau tukang jual makanan. Orang juga dah ga pernah permisi kalo lewat di depan orang tua."
Bapak supir taxi melanjutkan, "Kalo di jalan parah lagi Mbak. Orang mau belok kiri, ambil lajur kanan. Giliran di klaksonin, bales kasih klakson. Parah deh Mbak... "

Pikiranku melayang, tidak begitu kudengarkan lagi cerita Bapak supir taxi. Di pikiranku tergambar adegan2 yang diceriitakan oleh Bapak supir taxi. Dan harus kuakui, semua itu benar sekali...

Dan kemudian, pikiranku kembali ke cerita Bapak supir taxi.
"Yah... emang sih mbak, kata orang kalo mau jadi bangsa modern, harus begitu.."
Dalam hati aku berkata, "Benarkah seperti itu... Benarkah harga yang harus di bayar untuk sebuah modernisasi adalah hilangnya kepedulian dan sopan santun?.." Entah mengapa sulit sekali untuk setuju...

Tidak terasa, gw dah sampe di tujuan. Gw lihat argo menunjukkan harga Rp.35.500,00. Gw pun mengambil Rp50.000an, dan bilang, "10rb aja Pak kembaliannya". Rp4.500 gw anggap sebagai harga untuk cerita dan perjalanan yang luar biasa menyenangkan. Meskipun menurut gw, harga itu kurang sepadan dengan yang gw dapetin selama perjalanan itu...

Tuesday, February 19, 2008

Hidup ga bisa tanpa masalah

Gila yah... hidup itu emang ga bisa tanpa masalah. Baru aja PW di suatu keadaan, eh... tiba2 udah dateng masalah2 baru. Baru aja mau santai2, menikmati ketenangan, eh... udah ada aja yang gangguin.

Hhh...

Bahkan, ketika udah merasa aman berada di suatu tempat atau di suatu lingkungan, ga butuh waktu lama untuk tempat itu berubah menjadi suatu tempat yang malah bikin kita ga pengen berlama2 ria. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang bikin kita nyaman, ga berapa lama, orang itu udah bisa bikin kita marah, kesel, sakit hati, de el el...


Pengen banget bisa punya pintu ajaib. Pengen banget punya ilmu menghilangkan memori orang.
Tapi, itu semua ga mungkin banget.
So, the only thing that I can do is... Face it!! Coz others are waiting...

Monday, February 18, 2008

To Do List

Mungkin beberapa orang sudah akrab dengan sebutan itu. Yah.. sebuah daftar yang berisi hal2 yang mesti atau ingin di lakukan dalam beberapa waktu ke depan. Daftar itu di buat bisa jadi hanya sebagai pengingat karena yang bersangkutan kebetulan adalah seorang yang pelupa, atau bisa juga dibuat untuk memotivasi diri si pembuat to do list. Nah, buat gw selama ini 'to do list' lebih sering memiliki fungsi yang pertama, sebagai pengingat. Sebenernya sih, gw bukan orang yang pelupa2 amat, tapi gw termasuk orang yang males memenuhi otak gw untuk mengingat2 hal2 kecil dalam jumlah banyak. So, daripada gw mesti menyisihkan beberapa sel otak gw untuk mengingat hal2 kecil tersebut, gw lebih pilih untuk menuliskannya :D

Barusan gw mengunjungi rumah maya kepunyaan temen gw. Di salah satu postingannya, dia membuat sebuah to do list yang akan dilakukannya tahun ini. Mengunjungi pulau, membeli suatu barang, dan lain sebagainya. Tiba2 jadi teringat dengan keinginan2 dalam hidup gw. Ga pernah ada catatan khusus, untuk mengingatkan gw tentang keinginan2 itu. Hanya sesekali terlintas di pikiran gw. Setiap tahun isinya masih saja sama. Hanya mungkin bertambah sedikit. Ya... daftar keinginan hidup gw masih tetap sama dari tahun ke tahun. Tidak banyak berkurang, hanya sesekali bertambah.

Hmm... apa karena gw tidak pernah mencatatnya, maka tidak banyak dari keinginan2 itu yang terwujud. Apa karena hanya sesekali terlintas dalam pikiran, maka gw tidak pernah benar2 ingin mewujudkannya... Entahlah...

Rasanya membuat to do list hidup (bukan hanya to do list yang mengingatkan kita akan hal2 kecil), mungkin perlu juga dilakukan. Supaya tidak hanya sesekali teringat. Tidak hanya sesekali merasa ingin mewujudkan satu diantaranya... Hingga suatu hari nanti, gw bisa mendapati to do list hidup gw sudah banyak yang terwujud, dan mulai memikirkan, kira2 apa lagi yah yang ingin gw lakukan...

Um... kalo gw mulai membuat to do list dalam hidup gw, kira2 apa yah yang bakal gw taruh di nomor satu... :D

Sunday, February 10, 2008

Sehabis hari yang buruk, akan ada hari perbaikan

Hari ini luar biasa buruk.
Rasanya ingin sekali berteriak sekeras2nya. Ingin sekali menghilang. Bahkan kalau bisa, ingin sekali memutar balik waktu ke beberapa jam yang lalu.

Hari ini benar2 hari yang menyebalkan.
Rasanya ingin sekali menangis sekencang2nya. Ingin sekali memaki. Bahkan kalau bisa ingin sekali menghajar orang yang menyebabkan gw harus merasakan hal yang tidak menyenangkan ini.

Tapi, tiba2 teringat janji makan siang dengan seorang kawan lama yang gw buat pagi tadi. Gw pun langsung mengambil hp dan menelpon teman gw itu.

+ Hi, jadi kan makan siang bareng?
- Iyalah...
+ Ya udah, gw ada di lantai 1 nih, gw tunggu yah...
- Ok. Gw bentar lagi turun..

Gw pun menunggu temen gw turun ke lantai tempat gw berada saat itu. Segala perasaan masih bercampur aduk. Sebenarnya kalo saja gw ga enak ama temen gw, gw pengen banget membatalkan janji makan siang bareng. Gw lebih pilih pergi ke tempat2 yang bisa menenangkan dan mengusir perasaan tidak mengenakkan yang gw rasakan. Tapi, berhubung gw yang buat janji untuk makan siang bareng, kurang ajar aja rasanya kalo pas jam makan siang gw tiba2 membatalkan janji itu.

Ga lama, temen gw muncul. Setelah saling bersalaman dan cipika-cipiki (biasalah... perempuan), kami berdua mengambil duit di ATM dan langsung menuju kantin untuk makan siang. Kami berdua memilih menu yang sama, soto betawi. Entah mengapa, gw sedang ingin menikmati makanan berkuah, dengan harapan kuahnya bisa menyiram hati gw yang sedang panas2nya (harapan yang aneh..).

Semangkok soto betawi dan obrolan dengan seorang kawan lama, ternyata cukup menenangkan buat gw. Sehabis makan, perasaan gw bisa lebih gw kontrol daripada sebelumnya... Tidak lama setelah kami selesai makan, gw pun pamit untuk kembali melanjutkan rutinitas harian.

Hari ini memang luar biasa buruk dan menyebalkan buat gw, tapi gw ga bisa terus-menerus berlarut2. Gw tau, adalah sangat wajar kalau gw ingin sekali mengekspresikan kekesalan dan kekecewaan gw. Entah dengan menangis, marah2, berteriak, atau apapunlah... Tapi, setelah gw pikir2 lagi, buat apa semua itu? Cuma buang2 energi aja. Apa setelah menangis masalah gw selesai? Apakah setelah teriak2 gw bisa kembali ke beberapa jam yang lalu dan mencegah terjadinya masalah? Jawabannya sudah pasti tidak.

Di dalam perjalanan balik ke kantor, gw tersenyum dalam hati. Apa yang gw alami hari ini, adalah sesuatu yang harus gw alami sebagai bagian dari pembelajaran hidup. People do mistakes...

Orang yang hebat bukanlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan. Tapi orang yang hebat, adalah orang yang bisa bangkit dari kesalahannya dan memperbaikinya (dikutip dari ucapan seorang bijak - gw lupa namanya-). Gw mungkin bukan orang yang hebat. Tapi, gw tau gw harus memperbaiki kesalahan yang sudah gw lakukan hari ini.

Ada saat di mana kita berbuat kesalahan. Mungkin ada saat untuk menyesali dan meratapinya. Tapi, pasti ada saat untuk memperbaikinya.

Sehabis hari yang buruk, akan ada hari perbaikan...

Wednesday, January 23, 2008

Maaf untuk keterlambatan ini

Gw ga terlalu kenal dia
Jarang bertemu apalagi ngobrol

Selagi dia masih ada, gw ga tau banyak hal tentangnya,
Tapi anehnya, ketika dia ga ada, gw justru jadi banyak tahu tentang dia...
Banyak cerita yang gw ikuti, banyak tulisan yang gw baca
Kesemuanya bermuara pada satu kesimpulan...
Dia orang yang sangat baik
Dia orang yang disayang banyak orang

Hmm... tiba2 gw jadi menyesal
Menilai orang yang bahkan gw ga kenal dekat

Setidaknya gw lega
Karena gw tahu kenangan seperti apa yang gw simpan untuknya...
Tidak lagi sama dengan anggapan gw sebelumnya
Karena sekarang gw dah sedikit lebih mengenal dia

Maaf untuk keterlambatan ini...

Monday, January 21, 2008

Goodbye...

Finally... he gave up...
A friend of mine who was in my older post. The one who stayed in ICU room, sekarang dia sudah memulai perjalanan abadinya...
Ke suatu tempat yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya...

Yes. Finally he gave up...
(18 Janunari 2008)

Wednesday, January 16, 2008

Pola Hidup Sehat

Habis denger talk show kesehatan di radio favorit, jadi terinspirasi menulis ini...

Kanker. Merupakan salah satu dari penyakit paling mengerikan karena resiko kematian yang tinggi. No body wants to get a cancer. Me neither. Tapi tahukah kalian bahwa secara sadar atau tidak, mau tidak mau, kita hidup di lingkungan yang sangat mendukung kita terkena kanker. Udara yang kita hirup, makanan yang kita makan, produk teknologi yang kita gunakan, dan lain sebagainya... Semua itu perlahan namun pasti menanamkan benih2 kanker dalam tubuh kita.

Kita semua tahu, bahwa udara bumi saat ini, terlebih di Jakarta, sudah mengandung banyak sekali zat yang berbahaya bagi tubuh. Untuk yang satu ini, tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk memperbaikinya. Mungkin salah satunya adalah dengan mengurangi frekuensi penggunaan kendaraan jika memang masih bisa menggunakan kendaraan umum, (kalo saja ada 100 orang yang berpikir seperti ini setiap harinya, lumayan juga tuh). Selain itu, dengan menanam minimal... (ini minimal banget loh ya... ga bisa di tawar2 lagi) satu pot tanaman di setiap rumah. Hal-hal tersebut, memang sangat sederhana, dan tidak akan banyak berarti bila hanya di lakukan oleh satu atau dua orang. Karena memang memperbaiki lingkungan yang rusak bukanlah pekerjaan ringan dan mudah dilakukan.

Selain polusi udara, hal lain yang juga bisa memicu munculnya sel kanker dalam tubuh adalah penggunaan alat-alat elektronik yang dapat menimbulkan radiasi. Seperti handphone, atau alat-alat nirkabel lainnya. Bahkan televisi dan komputer juga bisa memberikan efek radiasi yang tidak baik bagi tubuh. Penghentian penggunaan alat-alat elektronik yang tadi saya sebutkan, mungkin adalah hal yang tidak mungkin dilakukan. Di zaman modernisasi seperti ini, handphone, televisi, dan benda2 elektronik lain sudah menjadi barang primer bagi penduduk dunia. Tetapi, mengurangi penggunaannya hanya pada saat yang dibutuhkan saja, mungkin tidak terlalu sulit dilakukan.

Penyebab kanker yang tidak kalah besar pengaruhnya adalah makanan, minuman, obat2an dan sejenisnya. Kalau Anda mengira pola makan Anda sudah cukup sehat karena sudah mengikuti 4 sehat 5 sempurna, Anda jangan senang dulu. Sayur2an, daging, bahkan beras yang Anda makan sekalipun, sudahkan benar2 bebas dari zat2 berbahaya? Ternyata, makanan2 yang kita makan, hampir semuanya.. mengandung zat2 berbahaya bagi tubuh. Sayur2an atau buah2an banyak mengandung insektisida yang ga cuma bikin hama2 mati, tapi juga membunuh manusia secara perlahan-lahan. Bayangkan, hama aja ga doyan ama sayur2an dan buah2an yang over insektisida... Tapi manusia... main telen aja...

So, guys... setiap orang yang hidup di kota2 besar dan terbiasa memiliki gaya hidup modernisasi yang serba instant hampir bisa di pastikan memiliki bibit kanker di dalam tubuhnya. Menghilangkan sama sekali, mungkin mustahil di lakukan, tetapi, mengurangi dampak negatifnya agar tidak berkembang menjadi penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian, gw rasa itu masih mungkin dilakukan.

Ada beberapa tips yang diberikan oleh dokter pengisi acara talkshow yanggw denger. Menurut Pak dokter, gaya hidup yang sehat itu sangat2 membantu penyembuhan penyakit apapun. Termasuk di dalamnya penyakit2 yang berbahaya. Bahkan penyakit yang sudah divonis harus operasi masih bisa disembuhkan dengan merubah gaya hidup. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk membentuk pola hidup sehat diantaranya:

* pola makan yang sehat
pola makan sehat disini maksudnya mengandung cukup lemak (tubuh juga perlu lemak loh...), cukup karbohidrat, protein (ikan dan bukan seafood - karena lemaknya terlalu tinggi), vitamin (paling bagus adalah sayur mentah / 1/2 mateng dan buah2an), dan 2 liter air putih.
* tidur yang cukup
* menghindari rokok dan minum2an keras
* olahraga secara teratur
* berpikir positif

Pola hidup sehat memang terkesan susah dilakukan oleh orang2 yang terbiasa dengan kehidupan modern. Tapi, manfaat yang didapat, benar2 sepadan. Sepertinya pepatah 'berakit2 ke hulu berenang2 ke tepian, bersakit2 dahulu bersenang2 kemudian' cocok diterapkan untuk kasus ini.

Pilihan ada di tangan kita. So, mana yang Anda pilih, terserah Anda...

Monday, January 14, 2008

What's wrong...?

Hey... what's wrong with me...?
I become that looser again
The one that I've left a long time ago...

No. This can not be happened.
I should be stronger, not weaker...
Coz everything is getting more complicated...

Monday, January 7, 2008

I am me...

So what if she is smart? So what if she's beautifull? So what if she's so perfect. She, with her entire life... should have nothing to do with me.

This is my live... and there is she... with her live, which is completely different with mine. I do admit, lots of things in her live that make me envy... but then, what can I do?
I don't think it's about what I do have or what she does have. But, it's more about how to appreciate the life that God has given to us... to me...

God please... this feeling is really hurt me...

Wednesday, January 2, 2008

Bagaimana caranya...?

Bagaimana caranya, membuat bangsa ini sedikit sadar. Ga perlu sadar sepenuhnya. Hanya sedikit saja. Ya, sedikit saja. Karena meskipun sedikit, sudah berarti banyak bagi mereka.

Cobaan (baca: bancana) yang bertubi-tubi yang dialami oleh bangsa Indonesia akhir2 ini, ternyata tidak membuat kita menjadi bangsa yang saling peduli. Di kala ribuan warga sedang meratap, ribuan warga lainnya sedang menghambur2kan uangnya demi beberapa jam menyambut tahun baru.

Mereka yang meratap adalah orang Indonesia. Mereka yang berpesta adalah juga orang Indonesia. Tapi, mereka seolah dipisahkan oleh ribuan jarak. Mungkin kalo orang2 di Eropa, Amerika, Afrika, Australia, bahkan di negara2 Asia lainnya, mereka tidak peduli dengan keadaan mereka2 yang ada di wilayah2 di Jawa yang terkena banjir, masih bisa di terima. Tapi, kalau yang orang Indonesia sebelah timur, barat, utara... tidak peduli tentang kondisi orang Indonesia di bagian selatan, entah siapa yang bisa menerima itu?

Entah bagaimana membuat bangsa ini sadar? Bencana yang terus-menerus mendera... bukankah seharusnya menjadikan kita semakin peka...?