Monday, November 16, 2009

Delivery Order dan Musim Hujan

Hujan sepertinya sudah mulai sering berkunjung ke tengah2 kita :) Terlebih dalam 2 minggu terakhir, hampir setiap hari kita mendapat kunjungannya. Yaahh... banyak yang bersuka cita (termasuk gw), tapi banyak juga yang berkeluh kesah. Memang tidak semua orang menyukai hujan. Ada yang beranggapan hujan menghambat aktivitas mereka.

Hari ini, tepatnya tadi pagi, hujan kembali datang. Dan kali ini sangat deras. Tidak banyak yang bisa dilihat dari lantai 5, lantai tempat gw bekerja. Jadilah, gw dan teman2 sekantor berniat untuk pesan antar makan siang. Jam 11.15 gw melakukan pemesanan. Gw dijanjikan akan ditelepon balik untuk konfirmasi pemesanan. Tapi, setelah 30 menit menunggu, konfirmasi belum juga gw dapatkan. Ga sabar nunggu, akhirnya gw telepon balik. Dan jawaban yang gw dapatkan sudah gw prediksi sebelumnya. Perusahaan itu menerima lebih dari 35 pesanan pesan antar saat itu. Entah pesanan gw ada di urutan ke berapa. Kalo gw masih mau tetap memesan, mereka menjanjikan paling cepat jam 1/2 2 pesanan akan tiba di kantor. Pyuuuhhh... Of Course, big NO. Akhirnya, gw membatalkan pesanan.

Ternyata banyak orang yang mengandalkan jasa pesan antar pada saat hujan turun dengan sangat derasnya. Tapi sayang, pelayanan jasa pesan antar - bahkan untuk restoran yang sudah sangat terkenal dengan layanan jasa pesan antarnya - tidak sanggup memuaskan seluruh permintaan pesan antar yang datang saat cuaca sedang tidak bersahabat. Padahal, kelebihan dari layanan pesan antar adalah bahwa pelanggan tidak perlu repot2 datang ke tempat makan yang diinginkan, cukup dengan menelepon dan permasalahan mengenai mengisi perut yang sedang kosong terselesaikan. Tapi, kenyataannya pesan antar masih banyak mendapat keluhan dari masyarakat. Terutama ketika cuaca sedang buruk.

Tidak bermaksud menyalahkan jasa pesan antar di Indonesia, cuma kepengen aja ada yang kayak di film spiderman, 30 menit sampai tujuan, telat 1 menit aja pelanggan boleh ga bayar... :D

Thursday, November 12, 2009

Tambal Ban Depan Gedung Graha Pemuda Senayan

Hufff... Apa yang lebih membetekan daripada ban bocor dalam perjalanan ke kantor pagi hari? Selama pindah ke kantor baru, gw lebih pilih pulang pergi kantor dengan membonceng temen kantor yang rumahnya ga jauh dari rumah gw :p Asli, bisa hemat 80%.. :D Biaya yang semestinya gw keluarkan buat gonta-ganti naik angkot gw pake aja buat patungan beli bensin motor temen gw itu.

Dan hari ini, pertama kalinya kami ngalamin yang namanya ban bocor. Dan ga tanggung2 lokasinya di Senayan (depan TVRI) ketika kami mau putar balik di depan Kantor MenegPora. "Di daerah kayak gitu mana ada tukang tambal ban", pikir kami. Membayangkan mesti jalan kaki nyari tukang tambal ban yang ga tau ada di mana, bikin bete juga. Temen gw nawarin gw naik taxi aja. Cuma... yah.. for the sake of solidarity, gw lebih pilih nemenin dia nyari tukang tambal ban.. :p

Singkat cerita, gw kepikiran untuk nanya sama Satpam yang kerja di kantor Meneg Pora. Yahh, siapa tau Bapak Satpam yang pasti lebih hafal daerah situ bisa kasih petunjuk di mana tukang tambal ban terdekat. Ternyataa.... ada tukang tambal ban ga jauh dari situ. Tepatnya di depan Graha Pemuda yang ada Bank BRI dan ATM BNInya... ^_^

Tukang tambal ban ini, beda dengan tukang tambal ban pada umumnya. Ga ada kios, kompresor, dan peralatan2 lain yang biasa dipajang oleh tukang tambal ban. Cuma ada meja besar, tempat untuk meletakkan peralatan-peralatan seadanya, pompa angin manual (itu lho yang biasa buat mompa sepeda), dan alat buat tambal ban. Tapi, jangan salah, meskipun dengan peralatan yang sangat sederhana, Bapak tukang tambal ban bisa mengerjakan pekerjaannya dengan sangat profesional. Bahkan, ganti ban baru pun bisa dilayani di tambal ban ini. Biayanya Rp30.000. (akhirnya temen gw lebih pilih ganti ban baru, karena posisi bocor ban berada di bekas tambalan). Proses penggantian ban baru ini pun tidak lebih dari 7 menit. Setelah ban baru berhasil dipasang, Bapak tukang tambal ban mengisi angin di ban baru dengan menggunakan pompa angin manual. Setelah itu.. selesai deh..

Setelah membayar Rp30.000, kami pun melanjutkan perjalanan ke kantor dan tiba di kantor 15 menit lebih lama daripada biasanya. Masih ada setengah jam sebelum jam masuk kantor.. :)
Hhmm... benar-benar tidak menyangka bisa bertemu dengan tukang tambal ban di tempat seperti itu. Tukang tambal ban dengan peralatan sederhana, tapi sangat profesional. Terima kasih Bapak Tukang Tambal Ban di depan Gedung Graha Pemuda Senayan.. :)