Akhir-akhir ini isu mengenai pemanasan global ramai dibicarakan. Efek2 dari pemanasan global itu sendiri sudah mulai dapat dirasakan. Suhu udara yang meningkat, panas terik di siang hari yang semakin menyengat, perubahan iklim yang drastis (dari panas yang menyengat menjadi hujan badai), dan lain sebagainya.
Penyebab pemanasan global itu sendiri, orang sudah banyak tahu. Salah satunya adalah efek rumah kaca yang disebabkan oleh banyaknya zat2 yang membahayakan lapisan ozon, yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Misalnya, gas hasil buangan kendaraan bermotor, pendingin ruangan (lemari es, freezer juga termasuk), parfum dan produk untuk rambut yang berbentuk spray, dan lain sebagainya.
Dari berita tadi pagi yang gw tonton, Jakarta sendiri menyumbangkan 6.000.000 ton gas CO2 per harinya. Penghitungan tersebut baru merupakan hasil buangan kendaraan bermotor saja. Belum termasuk pendingin ruangan yang digunakan oleh hampir semua gedung yang ada di Jakarta. Dan di dunia, ada ribuan kota yang sama besar dan juga lebih besar dari Jakarta, yang aktivitas polusinya lebih membahayakan lingkungan.
Menurut hasil penelitian, pada tahun 2100 nanti, permukaan laut akan mengalami kenaikan sekitar 90cm (hampir 1 m). Ini artinya bakal ada ribuan pulau yang terendam. Selain itu suhu udara pada saat itu pasti akan luar biasa panas. Dan perubahan iklim akan semakin drastis. Membayangkan keadaan saat itu, gw jadi ngeri sendiri.
Ya... tersisa waktu 93 tahun, sebelum bencana besar itu datang. 93 tahun bisa jadi waktu yang cukup lama atau mungkin sebaliknya, akan terasa sangat singkat. 93 tahun lagi, mungkin tidak banyak manusia yang hidup di masa sekarang yang masih dapat merasakannya. Tapi, efek perbuatan manusia yang hidup di masa sekarang dan sebelumnya akan dirasakan oleh manusia2 yang hidup di masa yang akan datang, yaitu anak cucu kita.
Mungkin tidak ada yang bisa dilakukan untuk memperbaiki lapisan ozon yang sudah rusak. Tapi, masih ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk tidak memperparah kerusakan lapisan ozon. Pertanyaannya adalah, maukah kita melakukan hal tersebut?
Semakin banyak orang yang berlomba2 memperbanyak jumlah kendaraan pribadinya. Semakin banyak pula pengusaha2 yang membabat habis hutan demi kemakmuran diri sendiri. Dan yang paling parah, masih banyak orang yang tidak sadar (atau mungkin lebih tepatnya, tidak peduli) akan bencana besar yang sedang mengancam.
Semoga pertemuan internasional yang diadakan untuk membahas masalah pemanasan global di Nusa Dua Bali, akan dapat memberikan solusi terhadap permasalah ini.
Tuesday, December 4, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment